Dalam perjalanan waktu masa muda anak kuliahan, atau anak SMA, banyak sekali kisah seru yang terjadi. Salah satu yang paling berkesan bisa jadi tentang cinta, meski itu “cinta monyet”. Biasanya kisah-kisah seru masa pacaran lebih banyak dialami oleh anak-anak yang tergolong populer, sebaliknya anak-anak yang kurang populer hanya berkutat dalam dirinya sendiri. Hmm..seperti hidup yang tidak adil, tapi alam selalu menyediakan sesuatu tepat pada waktunya.
Sudah umum pada masa remaja, anak laki-laki yang tampan dan jago dalam bidang olahraga akan sangat dipuja oleh kaum hawa. Atau biasanya juga anak laki-laki yang kaya, umumnya akan populer. Di masa-masa seperti itu, tidaklah sulit bagi seorang playboy untuk berganti-ganti pasangan.
Ada kisah cinta yang mulus dan berlanjut hingga pernikahan, dan ada juga yang berliku-liku seperti lorong labirin. Sampai disini, seorang anak yang tidak populer, biasanya baru akan memulai kisah cintanya.
Hidup itu adil, semuanya selalu tepat pada waktunya.
Dunia baru kehidupan remaja akan mulai terasa berbeda saat memasuki dunia kerja. Sepopuler apapun seorang laki-laki, jika tidak bekerja, yang berarti tidak menghasilkan uang, akan ditinggalkan oleh kaum hawa. Terlebih bila laki-laki itu bukan berasal dari keluarga yang mapan. Di tahap ini, biasanya anak laki-laki yang dulunya tidak populer mengambil alih. Tiba-tiba saja anak laki-laki yang tidak populer ini bisa secepat roket berubah menjadi seorang pria yang berbeda dan digandrungi para wanita. Mulai dari penampilan, relasi, hingga kondisi finansial yang mapan. Sebaliknya, anak-anak laki yang dulunya populer, mengalami masa-masa perjuangannya. Ya, umumnya seperti itu. Hidup itu adil bukan?
Alam selalu adil, jadi selalu ada seleksi alami untuk menentukan siapa yang pantas untuk tetap berada di posisi atas. Hidup yang terus menanjak, bukan menurun. Laki-laki yang pantas disebut pria adalah mereka yang bisa menerima tantangan hidup dan bertahan serta berjuang untuk melewatinya. Pilihan yang salah akan membawa pada kehancuran, seperti jalan yang tampaknya benar, namun sebenarnya ujungnya sesat. Di sini juga kemampuan berpikir dan kebijaksanaan seorang pria ditempa. Karakter juga akan menentukan jalan hidupnya.
Satu hal yang pasti, keberanian untuk melangkah maju sangat dibutuhkan. Dibandingkan dengan keraguan yang terus-menerus, alias diam di tempat. Dalam banyak hal, khususnya cinta dan pekerjaan, terkadang dibutuhkan kegagalan yang berkali-kali untuk dapat berhasil. Kegagalan itu akan membawa dampak yang baik jika disikapi dengan positif, akan membuat seseorang lebih kuat dan berpengalaman. Positif, optimis, dan doa adalah beberapa kuncinya.
Keraguan tidak akan membawa seseorang pada masa depan yang lebih baik.
Seperti dalam hal percintaan, wanita umumnya tidak hanya melihat pada penampilan pria. Tapi sebagian besar lebih melihat dan menilai kepribadian seorang pria. Jadi bagaimana seorang wanita akan tahu bagaimana kepribadian pria, jika pria itu tidak pernah berani maju untuk mendekat? Kesalahan pria biasanya adalah mereka ragu-ragu karena takut, malu, atau gengsi bila sampai ditolak. Sinyal keragu-raguan itu akan mudah dibaca oleh wanita, karena wanita itu makhluk yang sangat sensitif. Wanita cenderung kurang menyukai pria yang peragu.
Hukum yang sama juga berlaku dalam hal pekerjaan. Sangat jarang seorang pengusaha besar menjadi sangat sukses pada percobaan pertamanya. Yang adalah kisah jatuh bangun, hingga kebangkrutan. Dan cerita-cerita seperti ini sudah sangat umum terjadi. Pahitnya tantangan hidup, justru adalah obat yang mujarab untuk menjadi manusia baru yang lebih baik.
“Hard work only pays off when it meets the right plan of action.”
*tulisan ini di inspirasi oleh banyaknya kasus dimana seorang pria menyerah, dan menjadi “pecundang”
“We just have to face the dark before we see the light.”
sumber : http://bit.ly/2trjbW3
Baca juga artikel : http://bit.ly/2sVSrSw
Comments
Post a Comment